Artikel

Mahasiswa PWK UNS Presentasi Rencana Tata Ruang Wilayah di Baperlitbang Karanganyar

PWK UNS – Mata kuliah Studio Perencanaan Wilayah mengadakan kunjungan dan pemaparan hasil rencana yang telah disusun selama satu semester di Badan Perencanaan, Penelitian, dan Pengembangan (Baperlitbang) Kabupaten Karanganyar. Kepala Baperlitbang turut mengundang Organisasi Perangkat Daerah (OPD), yakni Dinas Lingkungan Hidup, Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Dinas Perhubungan, Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu, hingga perwakilan Kecamatan yang termasuk ke dalam wilayah perencanaan.

Presentasi diawali dengan penjelasan isu strategis serta rencana makro Sub Wilayah Perencanaan (SWP) yang terdiri atas SWP I (Kecamatan Gondangrejo, Kecamatan Kebakkramat, dan Kecamatan Jaten), SWP II (Kecamatan Karanganyar, Kecamatan Tasikmadu, dan Kecamatan Mojogedang), SWP III (Kecamatan Jenawi, Kecamatan Ngargoyoso, dan Kecamatan Tawangmangu), serta SWP IV (Kecamatan Jumantono, Kecamatan Jumapolo, Kecamatan Jatiyoso, dan Kecamatan Jatipuro).

Selanjutnya, pemaparan terkait rencana tata ruang wilayah pada setiap SWP, secara mikro kecamatan, yang direncanakan di Kabupaten Karanganyar dipresentasikan oleh perwakilan setiap kelompok sehingga proses penjelasan serta pemaparan dilakukan secara bergantian. Acara ini juga diisi dengan sesi diskusi dan tanya jawab. Sesi ini dilaksanakan dengan sangat aktif yang dilakukan antara para perwakilan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dengan mahasiswa PWK UNS yang hadir dalam pemaparan tersebut.

Para perwakilan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) memberikan tanggapan dan komentar positif terkait pemaparan rencana tata ruang wilayah pada SWP yang direncanakan. Mereka mengakui dan setuju bahwa masih banyak sekali potensi serta tantangan setiap SWP di Kabupaten Karanganyar yang harus diimbangi dan didukung dengan perencanaan. Mereka juga memberikan masukan dan saran terkait intervensi perencanaan yang menjadi inovasi atau program baru yang belum ada sebelumnya. Mereka menambahkan bahwa perencanaan yang disintesiskan oleh Mahasiswa PWK UNS masih “sulit” untuk diimplementasikan mengingat dengan keterbatasan sumber daya dan pembiayaan.

Tidak lepas itu saja, mereka juga memberikan pujian terhadap pembawaan dan alur presentasi yang sangat jelas dan mudah dipahami. Para perwakilan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) ini juga berharap agar mahasiswa juga bisa memberikan ide, gagasan, maupun pengabdian perencanaan terkait dengan praktik perencanaan di lapangan sehingga tidak hanya “berteori” di lingkungan internal kampus.