Dekatkan Tata Ruang ke Masyarakat, Mahasiswa UNS Inisiasi Jendela Kota

PWK FT UNS — Bagi Rahman Hilmy Nugroho dan Suci Astin Kurniati, pengetahuan perihal tata kota sebaiknya dimiliki dan akrab dengan masyarakat. Bukan hanya pemerintah maupun pihak yang bergerak di bidang terkait, sehingga masyarakat dapat secara aktif terlibat dalam pembangunan di kawasan atau wilayahnya.

Pemikiran tersebut akhirnya mendorong dua mahasiswa Perencanaan Wilayah dan Kota (PWK) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta ini untuk merilis ‘Jendela Kota’ dalam bentuk Instagram (@jendelakota) dan laman www.jendelakota.site yang aktif kembali sejak Mei 2020 lalu.

Kepada uns.ac.id, Rahman menjelaskan Jendela Kota merupakan platform edukasi tentang ilmu perencanaan khususnya perencanaan sebuah kota. Platform ini berupaya untuk hadir sebagai edukator yang menyediakan forum untuk saling diskusi dan bertukar pikiran terkait bidang tersebut.

“Jendela Kota ingin membawa nilai perencanaan yang dikemas dengan bahasa ringan agar mudah dipahami masyarakat hingga masyarakat turut paham perihal tata ruang. Slogan kami dare to re-design our country,” ungkapnya pada Senin (24/8/2020).

Namun untuk saat ini, imbuh Rahman, ia dan tim memang baru memulai dari lingkup mahasiswa dan warganet di media sosial. Hal ini didukung dengan ribuan pengikut @jendelakota yang banyak dari kalangan mahasiswa, termasuk mahasiswa PWK dari berbagai wilayah Indonesia serta beberapa konsultan dan keprofesian lainnya di bidang tata ruang.

Tentu dengan harapan dan visi ke depannya, `Jendela Kota` dapat semakin dikenal dan memiliki jangkauan pengikut yang luas hingga hadir secara nyata di masyarakat. Insightnya pun meningkat diantara platform serupa lainnya.

“Untuk jangka panjang, kami harap bisa berkembang menjadi sebuah komunitas atau Non-Government Organization (NGO) yang bisa mewadahi kebutuhan masyarakat khususnya anak muda untuk bersinergi bersama dalam membangun kota mereka,” harap Rahman.

Lebih lanjut, Rahman mengungkapkan berbagai konten yang dibagikan Jendela Kota. Baik dalam bentuk infografis dan unggahan di instagram, maupun artikel di laman resminya.

Misal, untuk berbagi ilmu dan informasi lebih luas, `Jendela Kota` berkolaborasi dengan El Samara Coworking Space dalam obrolan ‘Anak Muda Ngomongin Kota’ yang disiarkan langsung di akun instagram keduanya. Kegiatan selanjutnya, akan ada pula kolaborasi dengan @paperind.

Berbicara perihal isi laman `Jendela Kota`, banyak artikel seputar tata ruang dan kota maupun beberapa artikel bermanfaat lain yang dikaitkan dengan pandemi Covid-19. Seperti Pandemi pada Tata Kota: Pelajaran Berharga untuk Tata Ruang di Era New Normal, Apa sih Hubungan Kerawanan, Kerentanan, dan Risiko Bencana, dan sebagainya.

“Di Instagram dan laman baru membuat konten seputar tata ruang. Namun karena pandemi, jadi akhir-akhir ini yang dibuat konten tentang pandemi dalam konteks tata ruang,” kata Rahman.

Beragam artikel ini, tutur Rahman, ditulis oleh Tim Jendela Kota sebelum akhirnya membuka kesempatan bagi teman-teman di luar tim untuk turut mengirimkan artikel. Upaya ini dimulai dengan menggelar sayembara artikel dengan topik ‘Kenalan Bareng Prodi PWK di Universitasmu’.

“Tema itu kami pilih karena Prodi ini jarang di setiap universitas dan biasanya punya ciri khas masing-masing,” ujar Rahman.

Sebelum sayembara ini, untuk mulai mendekatkan ilmu tata ruang kepada warganet, `Jendela Kota` juga sempat mengadakan challenge sederhana bertajuk ‘Show Your Mapper Pride’Challenge tersebut berhasil menarik partisipasi 50 warganet dari berbagai wilayah Indonesia.

Namun sebelum aktif kembali pada Mei 2020 dan menarik antusiasme ribuan pengikut, `Jendela Kota` sempat vakum sejak pertama kali dirilis pada 18 Maret 2018 lalu. Kesibukan kuliah yang padat membuat Rahman dan Suci kesulitan untuk aktif mengelola `Jendela Kota`.

Hingga akhirnya, untuk memperbaiki hal tersebut, mereka merekrut lima pengurus tambahan yang mulai andil pada bulan Mei 2020 dengan pembagian tugas masing-masing. Yakni Zhaza Az-zahrawaani dan Kiki Fadhillah untuk penulis konten di Instagram, Afni Ashrida dan Mutiana Ayu Cindi untuk penulis konten laman, Mukhlis Aji Pangestu yang memegang desain, sedangkan Rahman mengkoordinir Instagram dan Suci di laman.