PKM UNS: Tingkatkan Minat Belajar Murid TPA Padirah Jebres, Melalui Sistem Pembelajaran Audio Visual Berbasis Kartu

Tim PKM PM dan siswa-siswi TPA Padirah

PWK FT UNS – Pandemi Covid-19 yang melanda Indonesia selama satu setengah tahun telah berdampak pada berbagai kegiatan masyarakat, tidak terkecuali kegiatan belajar mengajar baik pada pendidikan formal maupun nonformal. Salah satu bentuk pendidikan nonformal yang terdampak adalah Taman Pendidikan Al-Quran (TPA), dan salah satunya adalah TPA Padirah, yang berada di Kecamatan Jebres, Kota Surakarta.

TPA Padirah harus tetap menyelenggarakan kegiatan belajar mengajar kepada para muridnya yang bertempat tinggal di permukiman warga di sekitar TPA. Lembaga pendidikan ini memliki tenaga pengajar sebanyak 6 orang dan murid 40 orang. Di tengah kesulitan akibat dampak pandemic, persoalan ketidakseimbangan antara jumlah murid dan pengajar yang ada di TPA Padirah, Jebres, menjadi hambatan dalam penyelenggaraan kegiatan belajar mengajar yang ideal dan kondusif. Akibat dari keterbatasan jumlah pengajar dan situasi pandemi, waktu pembelajaran yang diberikan menjadi relatif singkat sehingga materi yang diajarkan juga tidak banyak.

Mahasiswa memiliki fungsi sebagai agen perubahan, the agent of change. Atas dasar permasalahan sosial masyarakat yang ada di sekitar, sekelompok mahasiswa dari Universitas Sebelas Maret (UNS) yang tergabung dalam kegiatan PKM-PM (Pengabdian Masyarakat) tergerak untuk menjalankan peran aktifnya dalam  menyelesaikan masalah yang dihadapi TPA Padirah. PKM sendiri adalah salah satu kegiatan yang diprakarsai oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dalam rangka mendorong mahasiswa untuk menjadi anggota masyarakat yang mampu untuk menerapkan kemampuan akademis yang dimilikinya untuk membantu perbaikan kehidupan masyarakat di sekitarnya.

Solusi yang diberikan oleh tim PKM-PM adalah dengan menerapkan sistem pembelajaran baru bermetode audio visual berbasis kartu pintar. Kartu pintar yang dimaksud adalah kartu berteknologi RFID yang dapat memberikan perintah kepada control box untuk menayangkan video pembelajaran melalui proyektor.

Pelaksanaan Sistem Pembelajaran Audio Visual Berbasis Kartu Pintar

Pelaksanaan sistem pembelajaran audio visual berbasis kartu pintar diterapkan bersamaan dengan kegiatan setor bacaan Al-Quran dengan skenario membagi menjadi dua kelas. Kelas pertama melakukan setor bacaan Al-Quran terlebih dahulu kemudian pembelajaran dilanjutkan pembelajaran audio visual. Sebaliknya, kelas kedua melakukan pembelajaran audio visual terlebih dahulu kemudian melakukan setor bacaan Al-Quran.

Apin Fitri Amalina selaku ketua tim dari PKM-PM ini menerangkan bahwa dengan implementasi sistem pembelajaran audio visual berbasis kartu pintar di TPA Padirah, murid akan menjadi lebih paham atas materi yang disampaikan.

“Dari permasalahan yang muncul maka solusi yang dapat saya dan tim saya tawarkan kepada mitra adalah sistem pembelajaran audiovisual berbasasis kartu pintar. Sistem pembelajaan ini nantinya mampu meningkatkan ketertarikan dan pengetahuan murid-murid serta memudahkan pengajar dalam kegiatan belajar mengajar. Selain itu, mereka akhirnya mampu memberikan tambahan ilmu pengetahuan agama kepada murid-murid TPA Padirah yang selama Pandemi Covid-19 minim mendapat pelajaran aqidah dan ilmu-ilmu agama secara formal.”

Dalam rangka meningkatkan pemahaman dan mendemonstrasikan alat yang dihadirkan oleh tim PKM-PM, maka dilakukan kegiatan penyuluhan dan pendampingan kepada para murid dan pengajar TPA Padirah yang dilaksanakan pada hari Kamis (07/07/2021). Kegiatan tersebut berlokasi di TPA Padirah dan dihadiri oleh seluruh anggota tim PKM-PM, para pengajar, dan murid TPA.

Takmir Masjid Padirah, Suryanto, sangat mengapresiasi dan memberikan respon positif atas kontribusi tim PKM-PM. Beliau menyampaikan terima kasihnya kepada tim karena telah memilih TPA Padirah sebagai mitra dalam program ini.

“Saya dan para pengajar merasa berterimakasih atas bantuan yang diberikan dari mahasiswa UNS. Murid TPA Padirah bisa mendapatkan tambahan materi yang sangat berguna. Selain membantu dalam kegiatan beajar di TPA namun proyektor yang diberikan dapat kami jadikan inventaris Masjid Padirah.”

Selanjutnya, Tim PKM-PM berharap metode pembelajaran yang telah dilakukan ini dapat menjadi inovasi sekaligus inspirasi bagi kegiatan belajar mengajar di TPA sejenis untuk meningkatkan kualitas pengajaran, membantu kinerja para pengajar ditengah kesulitan akibat rasio tenaga pengajar yang rendah dan pandemi, melalui upaya membangkitkan rasa ingin tahu murid-murid TPA sekaligus meningkatkan variasi metode pengajaran yang dapat mengurangi rasa bosan dan jenuh yang biasa dirasakan oleh anak-anak ketika mendapatkan pembelajaran yang dilakukan secara konvensional.