PWK FT UNS – Pemanfaatan drone saat ini berkembang pesat dan digunakan di berbagai bidang salah satunya di Ilmu Perencanaan Wilayah dan Kota. Pemanfaatan drone mampu menghasilkan foto udara dengan tingkat kedetailan tinggi dan kebaruan atau real time. Melalui perkembangan teknologi hasil foto udara dari drone dapat diolah lebih lanjut menjadi data dan informasi penting baik 2D maupun 3D. Data dan Informasi tersebut dapat berupa foto, video, maupun peta. Bagi disiplin ilmu Perencanaan Wilayah dan Kota, data dan informasi peta berguna untuk berbagai analisis.
Maka dari itu, Perencanaan wilayah dan Kota FT UNS bekerjasama dengan prodi Arsitektur, UPT Diklat Kehutanan UNS dan Asosiasi Pilot Drone Indonesia (APDI) mengadakan workshop pelatihan drone dengan tema “Digital Mapping Scanning from the Sky“. Acara tersebut diselenggarakan secara gratis. Sementara, panitia pelaksana workshop berasal dari Himpunan Mahasiswa Arsitektur dan Himpunan Mahasiswa PWK.
Acara tersebut berlangsung dua hari dari Sabtu-Ahad, 5-6 November 2022 bertempat di ruang Studio Arsitektur Gedung 2 lantai 3 Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret dan Praktik Drone dilaksanakan secara outdoor di halaman Rektorat UNS.
Gambar 1. Pemaparan Materi Drone di Ruang Studio Arsitektur Gedung 2
APDI berperan sebagai narasumber pelatihan dengan melibatkan beberapa pengurus berpengalaman dalam menerbangkan drone yaitu Moh. Bahrun Imam C, Bion Menarko, Sugeng Wuryanto, dan Hendrato Setyadji. Selain itu juga terdapat beberapa asisten dari anggota APDI yang membantu.
Substansi materi workshop diisi dengan materi pengenalan dasar tentang drone, pengenalan lisensi dan peraturan terkait penerbangan, dan praktik misi pemetaan dengan drone. Peserta diberikan kesempatan untuk mengoperasikan drone secara langsung dengan beberapa drone yang telah disediakan.
Gambar 2. Praktik Lapangan Penggunaan Drone di Halaman Rektorat UNS
Peserta workshop terdiri dari mahasiswa PWK, arsitektur, mahasiswa jurusan lain di lingkup UNS, dan umum. Target peserta 100 orang terpenuhi bahkan banyak peserta yang tidak mendapatkan kuota. Hal ini menunjukkan bahwa antusiasme dalam belajar drone sangat tinggi.