Tim PPK Ormawa Himpunan Mahasiswa Perencanaan Wilayah dan Kota (HMPWK) May Virida FT UNS Lolos Seleksi Program Penguatan Kapasitas Organisasi Kemahasiswaan (PPK Ormawa) 2023

PWK UNS – Himpunan Mahasiswa Perencanaan Wilayah dan Kota (HMPWK) May Virida Fakultas Teknik (FT) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta dengan bangga mengumumkan prestasi luar biasa dalam meraih kelolosan pada seleksi Program Penguatan Kapasitas Organisasi Kemahasiswaan (PPK Ormawa) 2023. Program tersebut diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemdikbud Ristek).

PPK Ormawa adalah program yang bertujuan untuk meningkatkan kapasitas ormawa melalui serangkaian kegiatan pembinaan yang dilakukan oleh perguruan tinggi, yang kemudian dijalankan dalam program pengabdian dan pemberdayaan masyarakat. Tim PPK Ormawa Himpunan Mahasiswa Perencanaan Wilayah dan Kota (HMPWK) May Virida Fakultas Teknik (FT) Universitas Sebelas Maret (UNS) menjadi salah satu tim yang berhasil lolos dari 11 ormawa dari berbagai program studi dan unit kegiatan mahasiswa (UKM) di Universitas Sebelas Maret (UNS).

Ketua Tim PPK Ormawa HMPWK May Virida FT UNS, Shabrina Hasna, mengungkapkan bahwa kegiatan pemberdayaan dan pengabdian masyarakat yang akan berlangsung dari Juli hingga November mendatang akan dilaksanakan di Kelurahan Mojosongo, Surakarta. Sebelumnya, HMPWK juga telah melaksanakan program pengabdian masyarakat dengan nama ‘Kampung Binaan’ selama beberapa tahun terakhir di Kelurahan Mojosongo. Sebelumnya, pada tahun 2019 dan 2021, HMPWK telah berhasil mengembangkan dua kampung di Kelurahan Mojosongo, yaitu Kampung Iklim dan Kampung Bunga,” ucapnya kepada Tim Humas PWK pada hari Senin, tanggal 09 Oktober 2023.

“Pada program kampung binaan tahun ini, kami menerapkan konsep kampung berkelanjutan dengan fokus pada dua aspek utama, yaitu ketahanan pangan untuk adaptasi dan pengelolaan sampah, limbah padat, dan cair untuk mitigasi. Hal ini dilatarbelakangi karena tim PPK Ormawa menyoroti berbagai potensi dan masalah di Kelurahan Mojosongo yang muncul setelah penerapan program Kampung Iklim. Contohnya tanaman pasca panen hanya dibuang dan bahkan dibakar oleh masyarakat, terdapat satu taman bunga terbengkalai yang tidak dirawat oleh masyarakat, dan ada pula instalasi hidroponik dan green house yang sudah disediakan oleh pemerintah namun tidak berjalan dengan semestinya. “Oleh karena itu, tim kami mengajukan gagasan dengan judul “Peningkatan Produktivitas dan Ekonomi Masyarakat Kelurahan Mojosongo melalui Program Kampung Iklim Nol Limbah Didukung dengan Digital Marketing” ujarnya.

Dalam PPK Ormawa ini, Shabrina dan timnya mengusung empat program utama serta dua program pendukung. Program utama tersebut melibatkan vertiminaponik, taman bunga produktif, pengeringan pasca panen taman bunga produktif, dan eco enzyme. Sementara itu, dua program pendukung mencakup pojok literasi dan strategi pemasaran digital. Dalam menjalankan program ini, tim PPK Ormawa HMPWK juga menjalin kerjasama dengan beberapa mitra khususnya Kelompok Wanita Tani (KWT) Kelurahan Mojosongo, Dinas Lingkungan Hidup Surakarta, Dinas Pertanian Surakarta untuk mendukung keberlangsungan program vertiminaponik dan taman produksi bunga, dan seluruh anggota HMPWK May Virida FT UNS.

“Kami berharap program yang kami mulai di masyarakat sasaran ini dapat terus tumbuh dan menjadi berkelanjutan. Tujuan utama kami dalam Kampung Binaan adalah menjadi penggerak utama di komunitas dan membantu mereka menjadi mandiri di masa yang akan datang, serta adanya pemasaran komoditas hasil kawasan yang menjangkau masyarakat luar kawasan dalam program Kampung Nol Limbah” ujarnya.

Untuk informasi lebih lanjut terkait keberjalanan program, silahkan kunjungi akun Instagram kami @ayomojosongo.

Leave a Reply