Tim PPK Ormawa Himpunan Mahasiswa Perencanaan Wilayah dan Kota (HMPWK) May Virida FT UNS lolos seleksi dalam Program Penguatan Kapasitas Organisasi Kemahasiswaan (PPK Ormawa) tahun 2023. PPK Ormawa adalah inisiatif yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan organisasi kemahasiswaan melalui berbagai kegiatan pembinaan yang diselenggarakan oleh perguruan tinggi. Program ini merupakan bagian dari upaya pengabdian dan pemberdayaan masyarakat yang diinisiasi oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.
Salah satu faktor yang mendorong Tim PPK Ormawa untuk terlibat dalam program kampung iklim di Mojosongo adalah adanya pengembangan kampung iklim dan keberadaan Kelompok Wanita Tani (KWT) yang memiliki potensi besar di Kelurahan Mojosongo. Namun, kurangnya pengetahuan dan keterampilan masyarakat menjadi hambatan dalam pengembangan wilayah tersebut, sehingga diperlukan program pemberdayaan masyarakat yang berkelanjutan.
Selain itu, keberadaan Kampung Iklim tersebut menghasilkan limbah organik dari sisa panen yang tidak dimanfaatkan, dan juga banyak lahan kosong yang tidak dioptimalkan, yang menjadi potensi dan masalah dalam wilayah tersebut. Oleh karena itu, Tim PPK Ormawa memutuskan untuk membuat program lahan percontohan untuk menanam sayur-sayuran.
Kampung Iklim Mojosongo adalah inisiatif pemerintah yang bertujuan untuk mendukung upaya adaptasi dan mitigasi perubahan iklim dengan melibatkan partisipasi aktif masyarakat, terutama di tengah pertumbuhan pembangunan yang berpotensi merusak lingkungan.. Di Solo, ada Kampung Iklim Mojosongo, yang telah ditetapkan sebagai kampung iklim di daerah tersebut. Kampung ini melibatkan berbagai elemen, termasuk area ruang terbuka hijau, fasilitas komposting, sistem pemilahan sampah, bank sampah, dan kegiatan masyarakat yang berfokus pada perekonomian berkelanjutan. Kampung Iklim Mojosongo terdiri dari tiga kampung, yaitu kampung bunga (RW 29), kampung sayur (RW 36), dan kampung buah (RW 37).
Untuk melaksanakan program lahan percontohan, Tim PPK Ormawa mengadakan Forum Group Discussion (FGD) di Kelurahan Mojosongo. Tujuannya adalah untuk memperkenalkan Program Kampung Iklim Nol Limbah dan mendapatkan masukan, kritik, dan saran dari masyarakat terkait program tersebut. Setelah itu, mereka melakukan penanaman sayur-sayuran di lahan percontohan seluas 13 m2. Proses ini melibatkan masyarakat Mojosongo, terutama Kelompok Wanita Tani (KWT), yang mulai dari pengolahan tanah, penanaman, hingga perawatan tanaman.
Kelompok Wanita Tani (KWT) Mojosongo memegang peran penting dalam mendukung program Kampung Iklim Nol Limbah. Mereka berperan dalam pengelolaan limbah organik, memberikan pendidikan dan pelatihan, mempromosikan pertanian berkelanjutan, melibatkan masyarakat, meningkatkan ekonomi lokal, dan mengawasi pelaksanaan program. Ini semua merupakan langkah-langkah penting dalam mencapai tujuan berkelanjutan.
Tim PPK Ormawa berperan dalam memberdayakan masyarakat Mojosongo melalui pelatihan, mendukung inovasi dalam perencanaan wilayah dan kota yang berkelanjutan, berkolaborasi dengan pihak terkait seperti pemerintah daerah dan akademisi. “Kami berharap kegiatan ini menjadi inspirasi bagi daerah lain untuk berkontribusi dalam mengatasi perubahan iklim dan merencanakan masa depan yang berkelanjutan” ujar Shabrina selaku ketua.
Untuk informasi lebih lanjut tentang Program Kampung Iklim Mojosongo, Anda dapat mengunjungi akun instagram @ayomojosongo