PWK FT UNS – Pada tanggal 10 Oktober 2023, Tim PPK Ormawa Himpunan Mahasiswa Perencanaan Wilayah dan Kota (HMPWK) May Virida FT UNS telah meluncurkan inovasi terbaru yang mendukung Program Kampung Iklim Nol Limbah. Inovasi ini dikenal sebagai “Vertiminaponik” dan bertujuan untuk memberikan kontribusi besar terhadap upaya mengurangi limbah dan menciptakan lingkungan yang lebih berkelanjutan. Perlu diketahui bahwa program ini menjadi fokus utama dalam Program Penguatan Kapasitas Organisasi Kemahasiswaan (PPK Ormawa) Tahun 2023.
Menurut Shabrina, ketua tim, alasan di balik pengembangan inovasi Vertiminaponik adalah karena belum maksimalnya pemanfaatan potensi yang sudah ada, seperti greenhouse dan instalasi hidroponik yang terbengkalai, serta kurangnya pengetahuan masyarakat dalam memanfaatkan potensi tersebut. Oleh karena itu, tim mengembangkan sistem hidroponik yang menggabungkan aquaponik dengan menggunakan kotoran ikan sebagai nutrisi tanaman, yang dikenal sebagai “vertiminaponik.” Program ini juga memiliki dampak positif yang lebih luas, seperti membantu mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan yang ditetapkan oleh PBB dalam Agenda 2030, termasuk tujuan Keberlanjutan Lingkungan Hidup, Pemberantasan Kelaparan, dan Peningkatan Kesejahteraan masyarakat. Vertiminaponik juga merupakan solusi relevan untuk tantangan-tantangan global, terutama di daerah perkotaan seperti Surakarta, dimana lahan terbatas dan keberlanjutan lingkungan menjadi isu penting. Sistem ini memungkinkan penduduk perkotaan untuk menghasilkan makanan sendiri secara mandiri, mengurangi ketergantungan pada pasokan luar, dan menjaga lingkungan lestari, sesuai dengan tujuan Program Kampung Iklim Nol Limbah.
Lebih lanjut, Vertiminaponik adalah sistem bercocok tanam secara vertikal yang menggabungkan budidaya tanaman dengan budidaya ikan, khususnya ikan nila. Sistem ini memungkinkan penggunaan lahan yang terbatas untuk menghasilkan dua jenis komoditas sekaligus, yaitu tanaman sayuran dan ikan, dengan hasil panen yang melimpah. Selain itu, Vertiminaponik juga mendukung penggunaan air yang lebih efisien dan mengurangi dampak lingkungan negatif yang disebabkan oleh pertanian konvensional.
Tim PPK Ormawa memilih tanaman kangkung karena karakteristiknya yang cocok dengan sistem Vertiminaponik, seperti pertumbuhan cepat, ketahanan terhadap kelebihan air, kemampuan tumbuh secara vertikal, kandungan nutrisi yang tinggi, dan kemudahan dalam panen berulang kali. Pemilihan ikan nila juga didasarkan pada karakteristiknya yang mendukung sistem ini, seperti kemampuan bertahan dalam berbagai kondisi air, pertumbuhan cepat, kualitas daging yang baik, dan peran dalam pemurnian air.
Kegiatan dimulai dengan perancangan alat Vertiminaponik dan sosialisasi kepada masyarakat Mojosongo tentang cara kerjanya. Sosialisasi ini berlangsung pada tanggal 8 Oktober 2023 di RW 29, Mojosongo, yang juga mencakup praktek melepas 350 ekor ikan nila ke kolam dan menanam kangkung di atasnya. Setelah sosialisasi, dilakukan pembentukan organisasi yang bertanggung jawab atas perawatan ikan nila dan alat Vertiminaponik.
Tim PPK Ormawa mendapatkan dukungan luas dari masyarakat Mojosongo, pemerintah daerah, termasuk Dinas Lingkungan Hidup dan Dinas Pertanian Kota Surakarta, serta berbagai pemangku kepentingan. Harapan ke depannya adalah bahwa program ini akan berlanjut dan menginspirasi komunitas lokal dan lembaga lainnya untuk mengadopsi inovasi serupa dalam upaya menciptakan kampung-kampung iklim yang berkelanjutan di seluruh Indonesia.