Tim Pengabdian dari Sustainable Urban Region research group, Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota (PWK) Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret (UNS) melaksanakan rangkaian kegiatan pengabdian kepada masyarakat di Desa Ponggok, Kecamatan Polanharjo, Kabupaten Klaten, dengan fokus pada pengembangan konsep pariwisata berkelanjutan (sustainable tourism). Kegiatan yang meliputi tahap observasi lapangan hingga pelaksanaan Mini-Workshop Strategi Diversifikasi Pariwisata Berkelanjutan ini dilakukan bekerja sama dengan BUMDes Tirta Mandiri sebagai mitra utama.
Kegiatan ini tidak hanya melibatkan akademisi dan pengelola BUMDes, tetapi juga mahasiswa KKN skema P2M dosen yang berperan aktif dalam memfasilitasi diskusi, pengumpulan data, dan penyusunan rekomendasi. Keterlibatan mahasiswa ini memperkaya pengalaman belajar dalam konteks aplikasi langsung tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs) di tingkat desa, khususnya SDG 8 yaitu, Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi dan SDG 12 yaitu, Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab.

Kegiatan diawali dengan observasi dan identifikasi isu wisata di berbagai lokasi atraksi air yang merupakan destinasi unggulan desa. Tim PWK UNS bersama pengelola BUMDes menemukan bahwa meskipun pariwisata Ponggok berkembang pesat tetap masih terdapat tantangan dalam pengelolaan lingkungan dan potensi penurunan kualitas mata air akibat aktivitas wisata. Berdasarkan hasil observasi, tim menyusun Peta Water Trail Ponggok, yang memetakan potensi atraksi wisata dan titik-titik edukatif.
Sebagai tindak lanjut, dilaksanakan Mini-Workshop Strategi Diversifikasi Pariwisata Berkelanjutan pada 27 Oktober 2025 di Balai Desa Ponggok. Workshop ini dihadiri oleh akademisi dari PWK UNS, mahasiswa KKN skema P2M dosen, dan pengelola BUMDes Tirta Mandiri. Kegiatan ini menjadi wadah mutual learning antara akademisi dan pelaku wisata desa untuk memperkuat kapasitas dalam mengelola pariwisata.

Dalam sesi diskusi, peserta mengidentifikasi potensi ekonomi kreatif seperti UMKM Pawon Ponggok, Pawon Besuki, dan Pawon Sigedhang, yang terkenal dengan olahan ikan khas desa. Gagasan inovatif seperti produk herbal “Jaserkeh” (jahe, sereh, cengkeh), “Suketi” (sereh, jeruk, rempah), dan “Sate Sultan” (olahan tempe gembus) juga muncul sebagai peluang diversifikasi produk wisata. Selain itu, peserta membahas pentingnya pengurangan penggunaan plastik dan pengelolaan limbah melalui kerja sama Bank Sampah Desa serta upaya menjaga keberlangsungan sumber mata air yang menjadi aset utama wisata Ponggok.
Melalui kegiatan mini-workshop, tim PWK UNS bersama mitra desa berhasil memfasilitasi pembentukan platform pembelajaran bersama (mutual-learning platform) yang dituangkan dalam bentuk poster edukatif, video promosi wisata berkelanjutan, dan peta diversifikasi wisata Ponggok. Output tersebut tidak hanya mendukung penguatan kapasitas kelembagaan BUMDes, tetapi juga menjadi model awal bagi penerapan strategi sustainable tourism di tingkat desa.
