PWK FT UNS – Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota (PWK) Universitas Sebelas Maret (UNS) melanjutkan kerjasama akademik dengan Universiti Teknologi Malaysia (UTM) dalam rangka memperkuat kolaborasi di bidang pendidikan dan penelitian. Kegiatan ini diawali dengan joint course pada tanggal 27-28 November 2024, yang menjadi wadah pertukaran ilmu dan pengalaman antara mahasiswa di kedua institusi. Dalam sesi hari pertama, dosen dari PWK UNS, Chrisna T. Permana, Ph.D., memberikan paparan berjudul “Community Development in Java: Socio-economic Characteristics”, yang mengulas perkembangan masyarakat di Jawa dari sudut pandang sosial-ekonomi. Sementara itu, dosen dari UTM Malaysia, Dr. Khairul Hisyam bin Kamaruddin menyampaikan materi bertema “Unveiling the Secrets of Resilient Communities: Studies from Rural Malaysia”, yang memberikan wawasan mengenai kekuatan komunitas pedesaan di Malaysia dalam menghadapi tantangan modern.
Acara kemudian dilanjutkan dengan paparan dari mahasiswa PWK UNS yang mengangkat topik “Overview of Urban Sustainability Initiatives in Ponggok Village”, di mana mereka membahas berbagai inisiatif keberlanjutan yang telah berhasil diterapkan di Desa Ponggok sebagai studi kasus. Setelah sesi paparan selesai, mahasiswa dari PWK UNS dan UTM Malaysia berpartisipasi dalam diskusi interaktif yang bertujuan untuk mengidentifikasi data-data penting yang akan diperlukan untuk agenda keesokan harinya. Diskusi ini tidak hanya mempererat hubungan antar mahasiswa, tetapi juga membuka peluang untuk kolaborasi penelitian.
Pada hari kedua, kegiatan dipimpin oleh Dr. Paramita Rahayu dan Dr. Mohamad Fadhli bin Rashid. Dalam kegiatan ini, mahasiswa dari kedua universitas dibagi menjadi beberapa kelompok untuk melakukan pendalaman kasus-kasus dan mengumpulkan data primer melalui wawancara dan observasi di kawasan Umbul Ponggok, Klaten. Setiap kelompok mendalami fokus penelitian yang berbeda, untuk kemudian saling bertukar pengetahuan tentang aspek pengelolaan dan potensi kawasan secara mendalam.
Setibanya di Umbul Ponggok, kelompok-kelompok mahasiswa mulai berpencar sesuai dengan tugas mereka. Sejumlah mahasiswa ditugaskan mengunjungi Umbul Ponggok dan Umbul Sigedang untuk mewawancarai manajer pengelola, Srimulyono dan Triyono, untuk memahami strategi pengelolaan atraksi wisata air di lokasi tersebut. Mahasiswa lainnya menuju Balai Desa berdiskusi dengan aparatur desa untuk menggali informasi terkait kebijakan dan dukungan pemerintah desa terhadap penyelenggaraan pariwisata berbasis masyarakat. Sementara itu, kelompok lain mendatangi warung-warung UMKM di sekitar Umbul Ponggok guna mempelajari peran ekonomi kreatif dalam mendukung keberlanjutan kawasan. Ada pula yang bertugas mengunjungi Ponggok Paradeso untuk berdiskusi dengan perwakilan restoran dari PT. SUP, serta kelompok yang mendatangi kantor BUMDes untuk bertemu dengan sekretaris organisasi tersebut, Yaya dan Yanto, guna memahami tata kelola badan usaha desa. Satu kelompok lainnya menemui karang taruna untuk membahas peran pemuda dalam pengembangan desa, serta mengunjungi greenhouse untuk mewawancarai petani.
Melalui kegiatan ini, mahasiswa tidak hanya belajar mengumpulkan dan menganalisis data lapangan, tetapi juga memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang pentingnya kolaborasi lintas disiplin dan institusi. Selain itu, interaksi langsung dengan berbagai pihak di Umbul Ponggok membuka peluang baru untuk kerja sama yang lebih luas, mencakup aspek pembelajaran dan riset. Kegiatan ini menjadi momentum penting dalam membangun jejaring internasional dan meningkatkan kompetensi mahasiswa dalam menghadapi tantangan nyata di dunia kerja dan penelitian. Bagi komunitas wisata di Umbul Ponggok, kegiatan riset kolaborasi yang melibatkan peneliti dan mahasiswa dari Malaysia, seperti ini, memberi peluang dalam pemasaran destinasi wisata andalan mereka ke luar negeri.