Press Release Paparan Studio Perencanaan Perumahan dan Permukiman di DISPERKIMTARU Kabupaten Sragen

PWK FT UNS – Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota (PWK) Fakultas Teknik (FT) Universitas Sebelas Maret (UNS) telah mengadakan paparan hasil Studio Perencanaan Perumahan dan Permukiman yang bertempat di Aula Sasana Budaya Sukowati Kabupaten Sragen. Kegiatan yang digelar pada Selasa, 1 Juli 2025 itu selain diikuti oleh mahasiswa-mahasiswi dan dosen pengampu mata kuliah, juga turut dihadiri oleh perwakilan Dinas Perumahan Rakyat Kawasan Permukiman Pertanahan dan Tata Ruang Kabupaten Sragen.

Dalam kegiatan ini, mahasiswa-mahasiswi peserta mata kuliah Studio Perencanaan Perumahan dan Permukiman tahun 2025 berkesempatan menyampaikan hasil pembelajaran yang telah mereka susun/pelajari selama satu semester. Dikemas ke dalam 3 kelompok dengan tema yang berbeda, setiap kelompok secara bergantian memaparkan karya mereka di hadapan Bapak dan Ibu perwakilan Dinas Perumahan Rakyat Kawasan Permukiman Pertanahan dan Tata Ruang Kabupaten Sragen.

Paparan diawali oleh Kelompok 3 yang diwakili oleh Aldo, Kiki, dan Astrie dengan perencanaan kawasan perumahan dan permukiman di Desa Sambirejo, Kecamatan Sambirejo, Kabupaten Sragen. Rencana pengembangan kawasan mengusung konsep “Agropolitan Eco Seed Village”, yang mengintegrasikan pertanian dan permukiman berkelanjutan dalam satu kawasan terpadu. Pertanian dikembangkan melalui pendekatan ekonomi berbasis pertanian yang berkelanjutan dan berorientasi pada kerakyatan, serta perumahan dirancang agar dapat mengakomodasi kegiatan pertanian dan dapat dibangun secara bertahap untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.

Kemudian dilanjutkan oleh paparan dari Kelompok 2 yang diwakili oleh Amanda, Martha, dan Galega dengan perencanaan kawasan perumahan dan permukiman di Kelurahan Gemolong, Kecamatan Gemolong, Kabupaten Sragen. Sebagai kawasan perkotaan, rencana pengembangan kawasan yang diusung menerapkan konsep “Urban Living Hub” dengan empat poin pengembangan, yaitu mixed use, konektivitas dan aksesibilitas, inklusivitas sosial, serta infrastruktur dasar.

Lalu diikuti kelompok terakhir yaitu Kelompok 1 yang diwakili oleh Sheva dan Aqsha dengan perencanaan kawasan perumahan dan permukiman di Desa Toyogo, Kecamatan Sambungmacan, Kabupaten Sragen. Melihat kawasan ini diarahkan sebagai kawasan kota industri, rencana pengembangan kawasan yang diusung menerapkan konsep “Regenerative Industrial-Based Settlement” dengan ada empat poin pengembangan yaitu adaptive, controlling, managed, dan resilient.

Hasil yang disampaikan oleh para mahasiswa tersebut mendapat apresiasi dari Ibu Yunika Purwaningrum selaku Sekretaris Dinas dan Bapak Leo Agung Widiarto selaku Kepala Bidang Pertanahan dan Tata Ruang.

“Apa yang dipaparkan merupakan hal yang luar biasa, patut diapresiasi, karena menyusunnya tidak satu dua hari jadi, tetapi melalui langkah, tahapan, dan analisis yang sedemikian”, ungkap Bapak Leo saat sesi diskusi.

“Beberapa istilah konsep yang diusung memberikan pandangan baru ke kami, agar kedepannya misalnya dalam perumusan visi atau tujuan yang kami susun bisa lebih spesifik”, ungkap Ibu Yunika saat sesi masukan/diskusi.

Diharapkan dengan adanya kegiatan ini, yang juga diisi dengan saran dan masukan dari Bapak Ibu perwakilan Dinas Perumahan Rakyat Kawasan Permukiman Pertanahan dan Tata Ruang Kabupaten Sragen bisa menambah ilmu pengetahuan dan pengalaman praktis bagi para mahasiswa khususnya dalam melihat kondisi nyata di lapangan dan perencanaan kawasan perumahan dan permukiman yang menyeluruh kedepannya.